PENDUDUKAN JEPANG
Oleh kerena serangan Jepang yang dating mendadak dan dahsyat maka pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati yang masing-masing diwakili oleh Ter Poorten dan Imamura. Peristiwa ini menandai babak baru dalam sejarah perjuangan pemuda
Letjen Imamura adalah pimpinan Tentara Jepang yang mengambil alih kekuasaan
Setelah mengadakan serangan terhadap Pearl Harbour 8 Desember 1941 laju infasi Jepang bagaikan tak terbendung lagi. Ke arah barat dengan sasaran Malaya dan
Setelah mengadakan serangan terhadap Pearl Harbour 8 Desember 1941 laju infasi Jepang bagaikan tak terbendung lagi. Ke arah barat dengan sasaran Malaya dan
Pada masa pendudukan militer Jepang di Indonesia didirikan organisasi pemuda dengan nama Barisan Pemuda Indonesia Raya tidak lain hanya untuk mengambil hati bangsa
Seinen Kunrensyo adalah Barisan Pemuda yang dilatih secara militer sebelum terbentuknya Keibodan dan Seinendan. Mereka dididik cara menggunakan senjata, berbaris, taiso serta kegiatan militer lain dengan maksud untuk membantu Jepang dalam Perang Dunia II.
Pemuda-pemuda pelajar sedang berlatih Taiso (Olah Raga/Senam). Setiap pagi sebelum pelajaran para pemuda pelajar oleh pemerintahan militer Jepang dilatih baris-berbaris, senam serta kewajiban menghormat Dewa Matahari dengan cara membungkukkan badan dalam-dalam ke arah timur laut dengan mengucap Seikeirei.
Untuk memenuhi kepentingan militer Jepang dalam membuat lapangan terbang, gua-gua persembunyian, jalan raya, maka dibentuklah “Prajurit Pekerja Sukarela” atau Romuha pada tahun 1943. Di daerah
Diketahuinya rencana perlawanan PETA di Blitar (14 Februari 1945) oleh pihak Jepang sehingga menyebabkan 55 anggota PETA lainnya tertangkap. Pada tanggal 16 April 1945 mereka diadili di Pengadilan Militer Jepang di Jakarta. Hasil siding Budancho R. Muradi, Budancho Halim Mangkudidjaja,
Supriyadi lahir pada tanggal 13 April 1923 di Trenggalek, Jawa Timur. Pada bulan Oktober 1943 Supriyadi masuk sebagai Tentara Pembela Tanah Air (PETA). Setelah selesai di pendidikan PETA Supriyadi diangkat sebagai Sodancho di daerah Blitar dan mendapat tugas mengawasi pekerjaan Romusha yang sangat menyedihkan. Karena itu timbul rencana untuk memberontak (14 Pebruari 1945) namun dapat diketahui oleh Jepang, maka pemberontakan gagal. Pada tanggal 16 April 1945 mereka diadili di Pengadilan Militer Jepang di Jakarta. Hasil sidang Budancho R. Muradi, Budancho Halir Mangkudidjaja,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar