Have an account?

Selasa, 23 Maret 2010

MASA PERGERAKAN NASIONAL

1. WAHIDIN SUDIRO HUSODO

Wahidin Soediro Hoesodo adalah tokoh pencetus lahirnya Boedi Oetomo 1908. Beliau lahir pada 7 Januari 1852 di Mlati, Sleman, Yogyakarta dan wafat pada 26 Mei 1917 dan dimakamkan di Mlati, Sleman, Yogyakarta. Semasa hidupnya, tahun 1895 bersama rekan-rekannya mendirikan Surat Kabar dua bahasa (Jawa dan Melayu) Retno Dumilah di Yogyakarta. Pada tahun 1906 s.d. 1907 giat melaksanakan perjalanan mengumpulkan Studiefonds (Dana Pendidikan) bagi penduduk pribumi. Setelah bertemu dengan Sutomo seorang pelajar STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), berpadulah gagasan mereka yang terktualisasi dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908. wahidin Soediro Hoesodo beristri seorang wanita Betawi yang bernama Anna. Dari perkawinannya lahirlah dia orang anak. Salah satunya bernama Abdullah Subroto yang kemudain menurunkan Sujono Abdullah dan Basuki Abdullah (keduanya Pelukis)

2. LEMBAGA BO (BOEDI OETOMO)

Menggambarkan seekor burung terbang tinggi yang ingin mencapai sesuatu dengan tulisan BO. Busur panah melambangkan menuju cita-cita organisasi. Sayap kiri dan kanan berjumlah delapan melambangkan tahun 1908 dan ekor lima melambangkan bulan Mei.

3. SOETOMO

Soetomo adalah ketua pertama Organisasi Boedi Oetomo.Beliau lahir di Ngepeh, Jawa Timur 30 Juli 1888 dengan nama Subroto dan wafat di Surabaya 30 Mei 1938. Sebagai mahasiswa STOVIA masuk pada 10 Januari 1903 dan tamat 11 April 1911. Bersama rekan-rekannya Goenawan, Soeradji, Goembrek mendirikan Organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Pemuda Sutomo merupakan pelajar pertama yang merespon ajakan Dokter Wahidin Soediro Hoesodo untuk mendirikan Budi Utomo. Tahun 1919 Soetomo berkesempatan belajar ke Negeri Belanda, Jerman dan Austria. Di Negeri Belanda Soetomo menjadi anggota Indische Vereeniging (yang kemudian berubah menjadi Indonesische Vereeniging dan kemudian menjadi Perhimpunan Indonesia). Setelah ke Indonesia menganjurkan agar Boedi Oetomo bergerak dalam dunia politik dan organisasi terbuka untuk umum.

4. GEDUNG STOVIA

Gedung Stovia Jakarta merupakan bangunan bersejarah tampat dilahirkannya Organisasi Boedi Oetomo yang membidani berkembangnya nasionalisme di Indonesia. Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut maka gedung Stovia dilestarikan sebagai museum khusus perjuangan nasional dengan nama Museum Kebangkitan Nasonal yang terletak di Jl. Abdulrahaman Saleh 26 Jakarta.

5. TOKOH BUDI UTOMO

Boedi Oetomo adalah merupakan organisasi pergerakan nasional modern yang pertama kali berdiri di Indonesia pada tangagl 20 Mei 1908. Pendirinya dipelopori yang didukung oleh gagasan Dr. Wahidin Soediro Hoesodo yang didukung oleh para pelajar STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandche Artsen) Jakarta. Tampak tokoh-tokoh Budi Utomo antara lain (14) Dr. Wahidin Soediro Hoesodo,(15) R. Soetomo, (16) Gunawan Mangunkusuma , (17) Suwarno Gondosuarno, (18) M. Sulaiman, (19) R. Angka, dan (20) M. Soeradji.

6. KONGRES BUDI UTOMO

Kurang lebih 6 bulan usia organisasi Boedi Oetomo yang berdiri pada tanggal 20 Mei 1908, organisasi tersebut mengadakan kongresnya yang pertama di Yogyakarta. Kongres diadakan tanggal 3-5 Oktober 1908 di ruang makan Kweekschool (Sekaarng SMU 11) Yogyakarta. Kongres dipimpin oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan memutuskan antara lain mengangkat R.T.A. Tirtokoesoemo sebagai Ketua Pengurus Besar BO dan Yogyakarta ditetapkan sebagai pusat perkumpulan BO. Sedangkan para pelajar STOVIA menjadi pengurus Budi Utomo cabang Betawi.

7. MAHASISWA DAN DOSEN STOVIA

Boedi Oetomo lahir oleh karena kepedulian para kaum elite terpelajar terhadap para pelajar Bumi Putera. Di ruang anatomi sekolah dokter pribumi (STOVIA) organisasi tersebut lahir. Karena usahanya yang mulia organisasi modern pertama di Indonesia tersebut cepat terbesar. Cabang-cabang di daerah segera berdiri. Tampak para siswa dan dosen STOVIA bergambar bersama di halaman gedung bersejarah tersebut.

8. RA. KARTINI

Raden Ajeng Kartini seorang putri Bupati Jepara yang juga pelopor emansipasi wanita Indonesia lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Karena kegemarannya suka membaca buku dan majalah pikirannya menjadi terbuka lebar. Meski pendidikannya hanya tamat setingkat SD, dalam masa pingitan (tradisi adat, sebelum menikah) pikirannya tetap jauh ke depan untuk memajukan wanita Indonesia melalui pendidikan. Oleh karenanya Kartini mendirikan sekolah bagi gadis-gadis di lingkungan Kabupaten Jepara. Muridnya pun hanya berjumlah 9 orang yang terdiri dari kerabatnya sendiri. Di samping itu Kartini giat menulis surat kepada sahabatnya orang Belanda (Tuan dan Nyonya Abendanon).

9. SEKOLAH KARTINI

Kartini merupakan tokoh emansipasi wanita yang gigih memperjuangkan emansipasi melalui pendidikan. Ia mendirikan sekolah khusus untuk anak-anak puteri di lingkungan Kabupaten Jepara dan bertempat di Pendopo kabupaten. Sekolah tersebut pada tahun 1913 diberi nama oleh Tuan dan Nyonya Abendanon menjadi Sekolah Kartini School. Selanjutnya bermunculan pula sekolah-sekolah serupa di Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Cirebon dan lain-lain.

10. KARTINI BERSAMA MURID

Suami RA. Kartini yaitu Bupati Rembang yang bernama Raden Adipati Joyodinigrat sangat memahami cita-cita Kartini karena Beliau mengijinkan untuk mendirikan sekolah bagi anak perempuan di rumahnya. Kemudian muncullah sekolah-sekolah serupa di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan lain-lain. Kartini meninggal dunia pada tanggal 17 September 1904, setelah melahirkan putera pertamanya. Sebuah buku berjudul “door Disternis tot Licht” (Habis Gelap Terbitlah Terang) merupakan kumpulan surat-suratnya. Tampak RA. Kartini bersama para murid yang semuanya wanita.

11. DEWI SARTKA

Raden Dewi Sartika dilahirkan di Cicelengka, Jawa Baratpadea tanggal 4 Desember 1884. ayahnya seorang atih di Bandung yang bernama Raden Somanagara yang dibuang ke Ternate karena menentang Pemerintah Belenda. Pada tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika mendirikan sekolah yang kemudian diberi nama Sekolah Istri. Pada tahun 1910 sekolah tersebut berganti nama sekolah Kautaman Istri. Atas keberhasilannya muncul sekolah-sekolah serupa di Garut, Tasikmalaya, Purwakarta dll. Pada masa perang kemerdekaan Dewi Sartika menghentikan kegiatannya dan mengungsi ke Cirebon hingga wafat pada tanggal 11 September 1947.

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No 252/Tahun 1996, tanggal 1 Desember 1996 ditetapkan sebagai hari Pahlawan Pergerakan Nasional.

12. MARIA WALANDA MARAMIS

Maria Yosephine Katarina Maramis dilahirkan di Kema Sulawesi Utara pada tanggal 1 Desember 1872. cita-cita untuk memajukan kaum wanitadi Minahasa tumbuh subur setelah menikah dengan guru HIS yang bernama Yosep Frederick Calusung pada tahun 1890. Atas dukungan suaminnya tersebut ahirnya berhasil mendirikan organisasi Pecinta Ibu Kepada Anak (PIKAT) 1917 yang bertujuan memberikan anak puteri lulusan setingkat SD dalam bidang keluarga. Dalam waktu sinkat cabang dari organisasi ini bermunculan seperti di Bogor, Jakarta, Magelang, Surabaya, Bandung dan Cimahi bahkan Balikpapan. Karena besarnya pertumbuhan maka pada tahun 1920 Belanda memberikan sumbangan.

13. SEKOLAH KEPUTRIAN BUDI UTOMO

Budi Utomo sebagai organisasi modern pertama juga telah memberikan perhatian terhadap kaum wanita yang dengan memdirikan Organisasi Wanita Utomo. Dibawah Wanito Utomo kemudian berdiri sekolah keputrian Budi Utomo di Yogyakarta.

14. NYI HADJAR DEWANTARA

Nyi Hadjar Dewantara dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 14 September 1890. beliau adalah seorang tokoh wanita pendiri Organisasi Wanita Taman Siswa. Kiprahnya dalam perguruan Taman Siswa adalah sebagai Pembina Taman Indra (TK) dan Taman Muda (SD). Sekitar tahun 1960-an ikut berperan dalam pendirian Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa, dan menjabat sebagai rektornya pada tahun 1965. pada tanggal 16 April 1961 Nyi Hadjar Dewantara meninggal dunia di rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta. Berdasar Surat Keputusan Mentri Sosial RI No. Pal. 52/61/PK tanggal 16 April ditetapkan sebagai hari Perintis Pergerakan Kebangsaan dan Kemerdekaan RI. Juga mendapat penghargaan berupa anugerah Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebudayaan dengan surat keputusan Presiden RI No. 012/TK/1986 tertanggal 13 April 1986.

15. NY. SOEKONTO

Ny. Soekonto masa kecilnya bernama Siti Aminah. Dia dilahirkan di Klegen, Temanggung Jawa Tengah pada tanggal 5 Agustus 1889. tanggal 1924 pindah ke Yogyakarta bersama keluarga kemudian masuk menjadi anggota Wanita Utomo. Beliau menjadi ketua Pongres I pada tanggal 22-25 Desember 1928. beliau wafat pada tanggal 19 November 1969 dan dimakamkan di Payaman dekat Magelang. Jasa-jasa beliau sangat besar dalam peningkatan harkat martabat kaum wanita Indonesia.

16. PERGURUAN TAMANSISWA

Untuk menghadapi system pendidikan yang diterapkan Belanda yang hanya memberikan kesempatan bagi kaum priyayi untuk bisa bersekolah, Maka Ki Hadjar Dewantara mendirikan organaisasi pendidikan untuk kaum pribumi . sistim pendidikan dikenal dengan system amongnya berdasar pada kemerdekaan dan kodrat alam berdiri pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta dengan nama institute Onderwij Tamansiswa yang dalam perkembangannya menjadi semakin luas dengan berdirinya cabang-cabang di berbagai daerah.

17. KONGRES PEREMPUAN INDONESIA PERTAMA

Untuk mereleasasikan dari cita-cita sumpah pemuda yang tercetus pada tanggal 28 Oktober 1928, dikalangan kaum perempuan Indonesia mencetuskan Kongres Perempuan Indonesia I yang berlangsung pada tanggal 22-25 Desember 1929. sebagai ketua kongres adalah Ny. Soekonto. Kongres dihadiri kurang lebih 1000 orang dari wakil 30 organisasi wanita di Jawa dan Sumatra.

18. INDISCHE VERENIGING 1914

Di negeri Belanda pada tahun 1908 para pelajar Indonesia mendirikan perhimpunan Indische Vereniging yang bertujuan untuk memperjuangkan nasib bangsa Indonesia. Kemudian pada tahun 1913 atas pengaruh dari Indische Partij terjun ke bidang politik. Tampak anggota Indische Vereniging tahun 1914 antara lain Ahmad Soebardo, Darsubroto, Maramis, Pandukartawirguna, Puradiningrat, dan Pamuncak.

19. JONG ISLAMIENTEN BOND MEDAN

Pada tanggal 7 Maret 1915 atas petunjuk Budi Utomo maka berdirilah Organisasi Pemuda yang pertama Trikorodarmo yang didirikan oleh Dr. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman dan Sumardi. Tahun 1918 organisasi ini pindah menjadi Jong Java. Kemudian diantara anggota yang berprinsip keislaman keluar mendirikan Jong Islamienten Bond yang merupakan pengaruh Serikat Islam.

20. PENGURUS MUHAMMADIYAH

Organisasi Muhammadiyah didirakan oleh KH.Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912. perjuangannya berusaha meluruskan ajaran islam yang mulai pudar oleh budaya kolot. Sepak terjangnya melalui pendidikan, agama maupun social kemasyarakatan.

21. SIMBOL TRIKORODARMO

Sejalan dengan semakin maraknya organisasi pergerakan nasional maka pada tanggal 1 Maret 1915 di Jakarta Satiman Wiryosanjoyo mendirikan organisasi Trikorodarmo dengan visi seperti yang tersirat dalam simbolnya yaitu sakti, budi dan bakti. Sakti berarti memiliki kemampuan, budi berarti memiliki perbuatan luhur, bakti berarti patuh pada aturan.

22. KEPANDUAN JONG JAVA

Sejalan dengan lahirnya organisasi pemuda maka lahirlah organisasi kepanduan. Organisasi kepanduan yang pertama adalah JPO (Javaansche Padvinders Organisatie) di Solo tahun 1916 atas prakarsa Mangkunegoro VII, dan di kalangan Eropa berdiri Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIPV). Tahun 1920 perkembangan kepanduan tampak menyolok sehingga berdiri berbagai macam organisasi kepanduan antara lain Sarekat Islam Afdeling Pandu (SIAP), Hizbul Wathon (HW), Nationale Pavinderij (NP) di bawah BU, Jong Java Padvinderij (JJP), National Islamitische Padvinderij (NATIPY), Indoneesische Padvinders Organisatie (INPO) di bawah Pemuda Indonesia dan Pandu Pemuda Sumatra (PPS). Tampak satu regu penuntun kepanduan Jong Java Patvinders membawa sepeda siap berangkat de Bogor dilepas oleh Murwadi dari gedung IC Jl. Keramat 106 Jakarta tahun 1927.

23. PERHIMPUNAN INDONESIA DI BELANDA

Pada tahun 1908 berdiri perkumpulan pelajar Indonesia bernama Indische Vereniging. Pada tahun 1922 berganti menjadi Indonesische Vereniging. Tahun 1925 berubah lagi menjadi Perhimpunan Indonesia yang semakin mempertegas tujuan organisasi yaitu Indonesia merdeka.

24. KOMISI JONG JAVA DI SOLO

Setelah Perang Dunia I Jong Java meningkatkan kegiatan politiknya dan dalam kongresnya di Solo tahun 1926 anggaran dasarnya menyebutkan ingin menghidupkan rasa persatuan dengan seluruh bangsa Indonesia yang akhirnya terealisasi pada tahun 1928 dengan mengadakan fusi dengan PPPI (Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia). Tahun 1929 dalam kongresnya ke 12 di Semarang tanggal 26-29 Desember 1929 Jong Java dibubarkan dan diganti dengan Indonesia Muda. Tampak anggota Jong Java sewaktu berkongres di Solo tahun 1926.

25. KONGRES PEMUDA INDONESIA I

Kongres Pemuda I tahun 1926 diadakan di Gedung ST Zaen (Gedung Setan), sekarang gedung Farmasi Jakarta. Kongres berlangsung 30 April s.d. 2 Mei 1926. Para utusan pemuda dari berbagai daerah setuju untuk mengembangkan persatuan pemuda-pemuda Indonesia sebagai suatu bangsa dan rasa persatuan harus mengatasi kepentingan golongan, bahasa maupun agama. Dapat dikatakan bahwa tema dari kongres tersebut adalah Indonesia bersatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar