Have an account?

Selasa, 23 Maret 2010

KOLEKSI PATUNG KEPALA PAHLAWAN NASIONAL

Koleksi Patung Kepala Pahlawan Nasional terdiri dari 10 buah yaitu patung Kepala Sultan Hasannudin Kapten Pattimura, Pangeran Diponegoro,Tuanku Imam Bonjol, Teuku Umar,R.A. Kartini, Dr. Wahidin Soediro Hoesodo, Ki Hadjar Dewantoro, Mohammad Husni Thamrin, dan Jenderal Soedirman.

1. Sultan Hasannudin (1631-1669)

Sultan Hasannudin adalah Raja Makasar yang memerintah tahun 1654-1669 dengan gigih melawan VOC yang ingin memonopoli hasil rempah-rempah di Indonesia bagian timur. Dengan pecahnya Perang Makasar yang diakhiri dengan Perjanjian Bongaya tahun 1669 Sulatan Hasannudin terpaksa mengakui kekuasaan Kompeni.

2. Kapten Pattimura

Pattimura merupakan bekas prajurit Belanda, namun kemudian membelot melawan Belanda. Matulesi bertempur untuk membuat Benteng Durstede di Saparua dan berhasil memperoleh kemenangan menjadikan semangat juang rakyat menjadi semakin menyala-nyala. Dalam peperangannya dia selalu didampingi oleh adiknya Johanes Matulesi dan anaknya Christina Martha Tiahahau.

3. Pangeran Diponegoro

Adalah seseorang bangsawan dari Kraton Mataram yang gigih melawan Belanda. Peperangan berlangsung sampai lima tahun dan terkenal dengan nama Perang Jawa atau Perang Diponegoro. Yaitu dari tahun 1825-1830. Perang ini banyak memakan korban dan beaya dari pihak Belanda sehingga Belanda kemudian merencanakan untuk mengakhiri dengan cara licik yaitu menjegal Pangeran Diponegoro di Meja Perundingan. Kemudian Pangeran Diponegoro dibuang ke Manado lalu dipindahkan ke Makasar sampai wafatnya tanggal 5 Januari 1855.

4. Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol adalah pemimpin perang Padri di Sumatra Barat pada tahun 1821-1837. semula merupakan Perang antar golongan yaitu golongan pembaharu di Sumatra barat. Namun kemudian dimanfaatkan oleh Belanda sehingga mereka sadar dan menjadi Perang melawan Belanda.

5. Teuku Umar

Adalah pejuang Aceh yang gigih melawan Belanda. Semula ia seorang bekas tentara Belanda yang membelot dan dengan gagah berani melawan Belanda. Perang Aceh berlangsung pada tahun 1873-1904 suatu peperangan yang berlarut-larut. Ia selalu di dampingi oleh istrinya Cut Nyak Dien. Perang Aceh mampu bertahan lama karena kepemimpinan Ulama, daerah yang berbukit-bukit, serta semangat Perang Jihad.

6. RA. Kartini

Adalah putra Bupati Jepara yang menajdi pelopor pergerakan emansipasi wanita di Indonesia dalam bidang pendidikan wanita di Indonesia dalam bidang pendidikan. Beliau merupakan pelopor pendidikan kaum wanita Indonesia. Sehingga kedudukan wanita menjadi sejajar dengan kaum peria.

7. Dr. Wahidin Soediro Hoesodo

Dr. Wahidin Soediro Hoesodo merupakan pendorong berdirinya BU. Beliau berkeliling Jawa berpropaganda di depan para pelajar untuk mendirikan organisasi pergerakan BU. Hasinya siswa sekolah Dokter Djawa menindaklanjuti himbauan itu Kemudain mendirikan Budi Utomo.

8. Ki Hadjar Dewantoro.

Pendiri Perguruan Tamansiswa di Yogyakarta tahun 1922. Beliau terkenal dengan konsep pendidikan dengan sistem Tut Wuri Handayani. Beliau ingin memperbaharui martabat bangsa Indonesia melalui pendidikan bedasar kebudayaan bangsa. Tamansiswa berusaha memadukan sistem pendidikan barat dan pendidikan timur. Dalam perjuangan politik bersama dengan Doewes Dekker dan Ciptomangunkusumo mendirikan Indische Partij.

9. MH. Thamrin

MH. Thamrin merupakan pejuang kemerdekaan dari Betawi yang banyak memberikan andil perjuangan. Diantaranya memperjuangkan kepada pemerintah Belanda untuk di bentuk Dewan Volksraaad, kemudian memprakarsai berdirinya Fraksi Nasional, serta turut membentuk PPKI menjelang Kemerdekaan Indonesia.

10. Jenderal Soedirman

Peletak dasar rohani bagi TNI dan terkenal keuletan, kekuatan serta kebesaran jiwanya. Walaupun sakit Beliau tetap memimpin perang gerilnya pada tahun 1948-1949 untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari rongrongan Tentara Nica Belanda yang ingin menjajah lagi Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar